Rabu, 30 November 2016

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI



PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP EKOLOGI

     Pengertian Ekologi
Pada dasarnya istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Oikos; Rumah atau Rumah Tangga  dan Logos; Ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekologi adalah  ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya) Istilah ini mula-mula diperkenalkan oleh Ernest Haeckel pada tahun 1869. Tetapi jauh sebelurmya, studi dalam bidang-bidang yang sekarang termasuk dalam ruang lingkup ekologi telah dilakukan oleh para pakar.
Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya.

Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem.
Ekologi dikaitkan hanya dengan 6 (enam) level organisasi, yaitu: organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem (ecology system ), sosio-ekosistem dan ekosfer atau biosfer.
1.      Organisme (individu) adalah  Kesatuan genetik yang sama.
2.      Populasi adalah kelompok individu yang sejenis, yang dapat mengadakan interbreeding dan menempati area tertentu, pada waktu tertentu
3.      Komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri atas sejumlah jenis yang berbeda, yang secara bersama-sama menempati habitat atau area yang sama, dan terjadi interaksi melalui hubungan trofik dan spatial.
4.      Ekosistem adalah komunitas alami yang berinteraksi satu sama lain, dengan faktor fisik dan kemis seperti energi matahari, temperatur udara, angin, kelembaban udara, air, tanah, dan sebagainya. Ekosistem juga didefinisikan sebagai unit fungsional yang meliputi komponen biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia) dan komponen abiotik (lingkungan fisiko-kemis) dari area spesifik. Oleh karena itu, untuk menyebutkan suatu ekosistem harus disebutkan juga area spesifiknya.
5.      Sosio-Ekosistem adalah  lingkungan masyarakat; tingkat organisasi yang lebih tinggi dalam ekosistem
6.      Ekosfer/biosfer adalah bagian bumi tempat semua organisme hidup berada dan berinteraksi; atau bagian bumi dan atmosfer yang dapat menunjang kehidupan organisme. Ekosfer terdiri atas: atmosfer (udara), hidrosfer (perairan/ lautan), dan lithosfer (daratan/ tanah

v  Hubungan Ekologi Dengan Ilmu Lain

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

v  Bagian-bagian Ekologi
Batas wilayah kerja ekologi sangat luas, oleh sebab itu ada bagian-bagian ekologi yang  mengkhususkan perhatiannya kepada bagian-bagian tertentu yaitu:
-          Tingkat organisasi populasi dinamakan Demoekologi
-          Tingkat organisasi bionose (komunitas) dinamakan Synoekologi
-          Tingkat organisasi individu-individu dinamakan Autoekologi
-          Tingkat organisasi ekosistem disebut Ekologi Murni
-          Tingkat organisasi lingkungan masyarakat dan biosfir dinamakan Man and Bioshere Ecology
Ekologi murni mencurahkan perhatiannya pada fungsi ekosistem atau proses pengaliran energi dan materi dalam ekosistem. Bagian ekologi yang mempelajari fungsi dari ekosistem lazim disebut dengan Produksiekologi. Struktur dari ekosistem dinamakan Strukturekologi. Selain itu juga ekologi murni mempelajari proses hubungan timbale  balik antara komponen abiotik dan komponen biotik yang berada dalam ekosistem.
Perhatian cabang-cabang ekologi dapat juga ditujukan kepada jenis medium kehidupan yaitu:
1.      Ekosistem Lautan (marine ekosistem)
2.      Ekosistem Perairan Tawar (ekosistem limnis)
3.      Ekosistem Tanah Kering (gembur) (ekosistem terrestris)
4.    Ekosistem Tanah Basah (ekosistem semiterrestris)
5.      Ekosistem daerah Kota Perindustrian (struktur-struktur manusia)
Tiap-tiap cabang ekosistem tersebut lebih lanjut dapat dibagi menjadi makro ekosistem misalnya hutan, padang rumput, dan lain-lain. Selanjutnya makro ekosistem dapat dibagi lagi menjadi meso-ekosistem, misalnya hutan dibagi menjadi hutan tropis, hutan sub-tropis. Meso-ekosistem masih dapat dibagi lagi menjadi mikro-ekosistem, misalnya hutan kayu jati, dan sebagainya. Mikro ekosistem adakalanya masih dapat terdiri atas nano-ekosistem, misalnya suatu kebun tanaman pisang yang terdiri dari kelompok-kelompok tanaman pisang jenis pisang ambon, pisang raja, pisang emas. 

v  Aplikasi Ekologi
Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar