Sabtu, 21 November 2015

Apa itu TENIS MEJA ?

            A.    Definisi Tenis Meja
Tenis Meja atau sering dikenal dengan nama pingpong yaitu permainan menggunakan papan berbentuk kotak umumnya terbuat dari kayu sebagai paddles dan bola yang umumnya terbuat dari plastik, serta di bagian tengah meja terdapat jaring atau net dengan peraturan permainan tiga set dimana satu setnya 11 point.
B.     Peraturan Tenis Meja
1.      Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk ke daerah lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena net juga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk ke daerah kita, maka point untuk lawan.
2.      Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul, maka serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalau bola menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3.      Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua) point.
4.      Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 game maka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point sebanyak 21 point/angka.
5.      Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh meja pertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan (tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
6.      Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetap dilanjutkan.
7.      Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiap pertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawah meja yang disembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan yang serve) pada akhir game sebelumnya.

·         Single
1.      Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian
2.      Game finish/menang 03 set
3.      Service bola dilambungkan
4.      Service menyentuh net diulang tanpa batas
5.      Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan
6.      Bats menyentuh meja dinyatakan boleh atau tidak dis
7.      Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara
8.      Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan
9.      Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk
10.  Apabila bola basah maka service diulang
11.  Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan sah/boleh
·         Double
1.        Sama dengan peraturan single diatas
2.        Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah kiri lawan point buat lawan
C.   Cara menghitunng poin
1.      Dalam permainan tunggal (single), server harus yang pertama melakukan sebuah serve, kedua receiver harus melakukan pengembalian (return) dan sesudah itu server dan receiver bergantian melakukan pengembalian.
2.      Dalam permainan ganda (double), pertama server harus melakukan sebuah service, kedua receiver melakukan pengembalian, ketiga pasangan server harus melakukan pengembalian, keempat pasangan receiver melakukan pengembalian dan sesudah itu setiap pemain pada gilirannya bergantian melakukan pengembalian (return).
3.      Apabila dua pemain berada dalam kursi roda dengan cacat fisik adalah sepasang pemain double, server pertama melakukan sebuah service, kedua receiver melakukan pengembalian, tapi setelah itu setiap pemain pasangan cacat boleh melakukan pengembalian. Bagaimanapun, tidak boleh ada bagian kursi-roda dari pemain yang boleh melewati garis-hayal (imaginary extension) dari garis tengah meja. Jika terjadi, wasit boleh memberikan poin ke pasangan lawan.


D.    Peralatan Tenis Meja

      1.            Ukuran Meja Tenis

·         Panjang seluruhnya = 274 cm
·         Lebar = 152,5 cm
·         Tebal garis sisi = 2 cm
·         Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
·         Luas = 4,1785 meter persegi
           
                              1.            Permukaan meja harus berwarna gelap, umumnya hijau tua. Permukaan meja tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
                              2.            Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja disebut ” batas akhir” (endlines) dengan panjang 152,5 cm.
                              3.            Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja disebut ” batas sisi” ( side lines) dengan panjang 274 cm.
            Bagi permainan ganda, permukaan meja akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.

      2.            Tiang Net dan Jaring Net
·         Panjang Net = 183 cm
·         Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
·         Luas Net = 0,279075 meter persegi
a)      Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel.
b)      Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 15,25 cm dari permukaan meja.
c)      Panjang net itu, beserta panjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m. Sedangkan seluruh panjang tersebut terhitung dari ujung atas net berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja
d)     Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya untuk garis berwarna putih.

      3.            Bola
a.       Bola umumnya berbentuk bulat, dengan diameter maksimum 3,72 cm dan minimum 2,82 cm.
b.      Berat bola minimum harus 2,40 gram dan maksimum 2,54 gram.
c.       Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau kuniing tanpa ada efek berkilat.
      4.            Bet atau raket
a.       Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b.      Bet umumnya terbuat dari kayu seluruh tebalnya rata serta dilapisi dengan karet agar dapat memantulkan bola tenis. Selain itu juga dapat memberi kecepatan penuh dan  juga memberi esempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainan yang akurat, penuh kehalusan dan teknik.


PENUTUP


1.      Kesimpulan
            Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan  bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

2.      Saran
            Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, kami berharap dapat memotivasi dan memberikan pembelajaran ini kepada masyarakat pada umum dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga,khususnya adalah Tenis Meja. Supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Kami berharap generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahragaTenis Meja pada khususnya dan olahraga lainnya. Sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang olahraga Tenis Meja dan olahraga yang lain pada umumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta jika banyak salah kata atau penulisan kami memohon maaf seikhlas-ikhlasnya.





DAFTAR PUSTAKA

1.        Stiles, K.E. dan Loucks-Horsley, S. 1998. Professional Development Strategies: Proffessional Learning Experiences Help Teachers Meet the Standards. The Science Teacher. September 1998. hlm. 46-49).
2.        Sumargi. 1996. Profesi Guru Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-4/1996. Hlm. 9-11.
3.        Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Depdikbud.
Surya, H.M. 1998. Peningkatan Profesionalisme Guru Menghadapi Pendidikan Abad ke-21n (I); Organisasi & Profesi. Suara Guru No. 7/1998. Hlm. 15-17.
Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Indonesia Tera.


1 komentar:

  1. Salam untuk kalian para member setia S1288poker, bagi kalian yang ingin bergabung bersama kami di S1288poker kalian bisa langsung saja mendaftarkan diri kalian disini dan ajak teman kalian untuk bermaian di S1288poker,com dapat kan bonus juga bonus freechips setiap hari nya.
    WA : 081910053031

    BalasHapus