Dampak Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Perkembangan Politik Indonesia
a. Dampak Positif
1. Meningkatnya peranan Indonesia
dalam hubungan Internasional dalam menciptakan perdamaian dunia, serta pulihnya
citra Indonesia dan kepercayaan masyarakat Internasional, mendorong terciptanya
tatanan dan kerja sama ekonomi regional dan Internasional yang lebih baik dalam
mendukung pembangunan Nasional merupakan sasaran dalam hubungan Internasional
di era globalisasi bagi negara Indonesia.
2. Arah kebijakan dalam pemantapan
Politik Luar Negeri dan peningkatan kerja sama Internasional dijabarkan dalam
program-program pembangunan.
3. Program pemantapan Politik
Luar Negeri dan optimalisasi Diplomasi Indonesia.
Tujuan: Meningkatkan kapasitas dan
kinerja politik luar negeri dalam memberikan kontribusi bagi proses
demokralisasi, stabilitas politik, dan persatuan Nasional dan lebih memperkuat
kinerja Diplomasi Indonesia”.
4. Program peningkatan kerja
sama Internasional.
Tujuan: Memanfaatkan secara lebih
optimal yang ada pada forum-forum kerja sama Internasional terutama melalui
kerja sama ASEAN, APEC, dan kerja sama multilateral lainnya dan antara
negara-negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan Indonesia.
5. Program Penegasan Komitmen
Perdamaian Dunia
Tujuan: Menegaskan komitmen
Indonesia terhadap perlakuan dan perumusan aturan-aturan serta hokum
Internasional, mempertahankan pentingnya prinsip-prinsip multilateralisme dalam
hubungan Internasional derta menentang unilateralisme, agresi, dan penggunaan
segalabentuk kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan Internasiona.
Contoh Hubungan Kerja sama Politik
Indonesia dengan Luar Negeri
>Kerjasama Indonesia-Australia
Pemerintah Australia dan Indonesia
hari Senin menandatangani proyek kerjasama untuk mencegah masalah perdagangan
manusia di kawasan Asia Tenggara.
Proyek ini menitikberatkan pemberian
bantuan pada aparat hukum Indonesia dalam menangani kejahatan perdagangan
manusia.
>Kerjasama Indonesia – Thailand
Pemerintah Indonesia dan Thailand
sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi
informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam
bidang pertanian.
>Kerjasama Indonesia – Malaysia
Indonesia dan Malaysia memandang
perlunya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi,
termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga
pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS
dan IMT-GT).
Di masa datang, kerjasama bidang
perdagangan, investasi dan energi diharapkan bisa lebih berkembang lagi
sekaligus meningkatkan perekonomian kedua negara serta membuka lapangan kerja
yang memang dibutuhkan untuk mengurangi pengangguran yang terus meningkat
dewasa ini.
>Kerjasama Militer
Indonesia-Amerika Serikat
Beberapa waktu yang lalu, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika
Serikat, Donald Rumsfeld, meminta dan berharap agar normalisasi hubungan
militer Indonesia-AS yang sudah berjalan penuh dapat berlangsung permanen.
Harapan ini bisa dipahami mengingat,
pertama, hubungan kerja sama bidang pertahanan kedua negara memang dinamis.
Kecenderungan ini bisa dilihat dari pengalaman, saat Presiden Soekarno
menyatakan perang dengan Belanda untuk pembebasan Irian Barat, AS tidak
memenuhi permintaan Indonesia. Penolakan ini disebabkan sikap politik AS lebih
berpihak ke Belanda sebagai bagian dari NATO.
Bagi Indonesia, sebagai Negara yang
juga terlibat dalam hubungan antar Negara, hubungan internasional memiliki arti
penting tersendiri. Arti penting hubungan internasional bagi Indonesia antara
lain karena lingkup hubungannya mencakup semua interaksi yang berlangsung
lintas batas negara. Dalam konsep baru hubungan internasional, berbagai
organisasi internasional, perusahaan, organisasi nirlaba, bahkan perorangan
bisa menjadi aktor yang berperan penting dalam politik internasional. Sehingga
jelaslah hubungan internasional sangat penting bagi Indonesia.
b. Dampak Negatif
· Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
· Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol dalam
rangka mencari keuntungan sebesar-besarnya. hal ini seringkali merugikan
negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya lemah.
Penyebaran
nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam
seperti dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang
”mengabaikan kepentingan umum” dengan cara membuat kerusuhan dan anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
masyarakat mufakat dan gotong royong. Semakin menguatnya nilai-nilai politik
berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, rofessi mayoritas atau
tirani minoritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar