Sabtu, 05 September 2015

WESTLIFE – MY LOVE (THE LYRICS)

WESTLIFE – MY LOVE (THE LYRICS)
Album: Coast To Coast
An Empty Street
An Empty House
A hold inside my heart
I’m all alone
The rooms are getting smaller

I Wonder how
I Wonder why
I Wonder where they are
The days we had
The songs we sang together
Oh yeah...

And oh my love
We’re holding on forever
Reaching for the love
That seems so far

So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you once again. My love

Overseas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green
To see you once again. My love

I try to read
I go to work
I’m laughing with my friends

But I can’t stop
To keep myself from thinking
Oh no...

I Wonder how
I Wonder why
I Wonder where they are
The days we had
The songs we sang together
Oh yeah...

And oh my love
We’re holding on forever
Reaching for the love
That seems so far

So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you once again. My love

Overseas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green
To see you once again. My love

To hold you in my arms
To promise you my love
To tell you from the heart
You’re all i’m thinking of

Reaching for the love
That seems so far

So...
So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you once again. My love

Overseas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green
To see you once again. My love

My love, say a little prayer
My sweet dreams will take me there.
Where the skies are blue
To see you once again. My love

Overseas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green
To see you once again...

... My love.

Sensus, Sex Ratio dan Angka Beban ketergantungan

Sensus Penduduk
Definisi Sensus
  Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.
  Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu  tertentu atau jangka waktu yang pendek.

  Registrasi
            Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.
  Survei
            Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan diseluru wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
Jenis sensus
            Secara garis besar ada 3 macam jenis sensus yaitu
1. Sensus penduduk
2. Sensus perumahan
3. Sensus pertanian/industri.
Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu :
1.         Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan.
2.         Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
Metode Sensus
  Metode House Holder (Rumah Tangga)
            Yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf)
  Metode Canvasser
            Yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
            Kegunaan Sensus
  Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya
  Mengetahui bagaimana keadaan penyebaran penduduk hingga dapat diketahui daerah mana yang masih kosong.
  Mengetahui keadaan penduduk suatu kota penyebaran penduduknya, mengetahui akibat perpindahan penduduknya, serta mengetahui akibat perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lain.
  Mengetahui pertambahan penduduk
  Mengetahui susunan penduduk berdasarkan mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya
  Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin dan umur.
  Mengetahui berapa banyak kesempatan kerja setiap tahunnya yang harus disediakan.

Definisi Sex Ratio
  merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok umur tertentu.
   


Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.

Definisi Piramida penduduk
                Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
  1. Golongan muda          (umur 0-14 tahun)
  2. Golongan Dewasa      (umur 15-64 tahun)
  3. Golongan Tua            (umur 65 tahun keatas)
Jenis piramida penduduk
  1. Piramida penduduk muda/expansive
                Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia.
2.            Piramida penduduk sedang/stasioner
                Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia.
  1. Piramida penduduk tua/constrictive
                Piramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.



Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
 adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
  1.  Golongan Muda         (umur 0-14 tahun)
  2. Golongan Dewasa      (umur 15-64 tahun)
  3. Golongan Tua             (umur 65 tahun keatas)
Fungsi Angka beban Ketergantungan
1. Digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
2. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
3.  Persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

FAKTOR PENYEBAB DINAMIKA PENDUDUK
  1. Kelahiran (Fertilitas)
  2. Kematian (Mortalitas)
  3. Imigrasi
  4. Emigrasi

    Rumus Pertambahan Penduduk
P = ( L - m ) + (i - e)
Keterangan:
P = Jumlah Pertambahan Penduduk
L  = jumlah kelahiran
m = jumlah kematian
i   = jumlah imigrasi
e  = jumlah emigrasi



Definisi Sungai dan Jenis jenisnya.


Definisi Sungai dan Jenis jenisnya.

     Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara ke laut, danau atau sungai lain yang lebih besar.
     Jenis – jenis sungai antara lain :

     a. Berdasarkan struktur batuan
Sungai Anteseden : sungai yang arah alirannya                                        tetap walaupun terjadi
                                    pengangkatan batuan                                                secara perlahan – lahan.
                                               Contoh : Sungai Oyo mengikis Plato Wonosari
                                                              (Yogyakarta)
Sungai Reverse: Sungai yang tidak mampu mempertahankan arah alirannya
                                akibat terjadi pengangkatan batuan. Contoh Sungai
                                Bengawan Solo

Sungai Epigenesa : sungai yang secara terus menerus mengikis batuan yang
                                 dilaluinya sehingga dapat mencapai batuan induknya.
                                           Contoh : Sungai Kolorado di Amerika Serikat
     b. Berdasarkan sumber airnya
          Sungai hujan : sungai yang airnya berasal dari air hujan
Sungai gletser : sungai yang airnya berasal dari es yang mencair
Sungai campuran : sungai yang airnya berasal dari campuran air hujan dan es
                               yang mencair.
     c. Berdasarkan arah alirannya
Sungai Konsekuen : sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan
                                    batuan yang dilaluinya.
Sungai Subsekuen : sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen
                                  dan bermuara ke sungai konsekuen.
Sungai Obsekuen : sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah
                                        kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak
                                    sungai subsekuen.
Sungai Resekuen : sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen
                                dan merupakan anak sungai subsekuen.
Sungai Insekuen : sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat
                                dengan lapisan batuan yang dilaluinya.
     d. Berdasarkan keadaan aliran airnya
Sungai periodik : sungai yang alirannya tidak tetap sepanjang tahun
                                     (jika musim hujan airnya banyak tapi musim kemarau
                                  airnya sedikit ).
                                            Contoh : sungai di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara
Sungai episodic/permanen: sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun.
                                                            Contoh : sungai di Sumatra, Kalimantan dan
                                                                        Papua
     e. Berdasarkan pola alirannya
Pola Radial Sentrifugal: sungai yang pola alirannya meninggalkan pusat
                                           (gunung).
Pola Radial Sentripetal : sungai yang pola alirannya menuju ke pusat
                                             (cekungan).
Pola Dendritis : sungai yang pola alirannya tidak teratur, seperti pohon
                                 membentuk cabang dan ranting, terdapat di daerah
                              plato,dataran dan pantai.
Pola Trellis : sungai yang pola alirannya menyerupai sirip, terdapat di daerah
                      pegunungan lipatan.
Pola Rektanguler : sungai yang pola alirannya membentuk sudut siku – siku,
                                terdapat di daerah pegunungan patahan.

Pola Anular : sungai yang pola alirannya semula merupakan pola radial
                              sentrifugal dan muncul segabai sungai subsekuen,resekuen dan
                              obsekuen, terdapat di daerah dome stadium muda.

Definisi Danau dan Jenis jenisnya


    
    Danau adalah cekungan – cekungan yang ada dipermukaan bumi terjadi karena tektonik, vulkanik ataupun proses lain yang lama kelamaan terisi air.

Jenis - jenis danau :

a. Danau Tektonik : danau yang terbentuk oleh proses – proses tektonik seperti
 patahan, lipatan dan gerakan kulit bumi sehingga terjadi penurunan.
     Contoh : Danau Toba,Singkarak,Kerinci,Poso dan Towuti

b. Danau Vulkanik : danau yang terjadi dari kawah atau kepundan gunung api yang masih aktif ataupun yang sudah mati kemudian terisi air.
     Contoh : Danau Kelud, Danau Telaga di Peg. Dieng

c. Danau Karst : danau yang terjadi karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan. Bila cekungan terisi air maka danaunya disebut dolina, dolina yang lebih besar dan luas dinamakan uvala,sedangkan yang lebih luas dari uvala disebut polje.
     Contoh : danau di Peg. Seribu ( Yogyakarta )

d. Danau Erosi : danau yang terbentuk karena adanya erosi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser ( massa es yang besar ). Pada musim panas / musim gugur,gletser yang mencair mengisi cekungan sehingga membentuk danau.
     Contoh : Danau Great ( The Great Lake ) di Amerika Utara dan Danau Finger di New York.

e. Danau Tapal Kuda (Oxbowlake): danau yang terbentuk adanya sedimen pada meander sungai saat aliran sungai menurun sehingga menyebabkan terpisah dengan aliran sungai baru.

f.   Danau bendungan alami: danau yang terjadi adanya longsoran dari tebing sehingga menutupi aliran sungai. Contoh : Danau Pengilon di Dieng,Telaga Sarangan di perbatasan Jateng & Jatim.

g. Danau buatan/waduk: danau yang dibuat dengan tujuan tertentu seperti irigasi, pembangkit listrik,transportasi, perikanan dan lain - lain.
     Contoh : Waduk Jatiluhur,Waduk Panglima Jendral Sudirman,Gajah Mungkur dsb.


Definisi Penginderaan Jauh dan Komponen Penginderaan Jauh

Definisi Penginderaan Jauh dan Komponen Penginderaan Jauh

Istilah pengindraan jauh (remote sensing) pertama kali diperkenalkan oleh Parker di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dari instansi kelautan Amerika Serikat. Pada awal tahun 1970-an, istilah serupa juga digunakan di Prancis dengan sebutan “Teledetection”, di Jerman dengan istilah “Fenerkundung” di Spanyol dengan istilah “Teleperception”. Lalu ada “Distantsionaya” (Rusia), dan “Sensoriamento Remota” (Portugis). Beberapa ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut.

a. Menurut Lillesand dan Kiefer
Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, atau gejala yang
dikaji.
b. Menurut Lindgren
Pengindraan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk
memperoleh dan menganalisis tentang bumi.
c. Menurut American Society of Photogrametry
Pengindraan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari
beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang
secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek
atau fenomena yang dikaji.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan tentang pengertian pengindraan jauh. Pengindraan jauh adalah suatu cara merekam objek, daerah atau gejala-gejala dengan menggunakan alat perekam tanpa kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji di permukaan bumi.

Komponen Sistem Pengindraan Jauh
        Penginderaan jauh sebagai suatu sistem tidak bisa terlepas dari beberapa
bagian yang saling terkait antara komponen yang satu dengan komponen
lainnya.
a. Sumber Tenaga
       Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau
memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan adalah tenaga
elektromagnetik, dengan sumber utamanya adalah matahari. Tenaga lain yang
bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya
pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.
1) Pengindraan Jauh Sistem Pasif
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan
perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitu
matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya
hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.
2) Pengindraan Jauh Sistem Aktif
Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan
tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan
perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan
di segala cuaca.
 b. Atmosfer
       Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga
atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang).
Tidak semua spektrum elektromagnetik mampu menembus lapisan atmosfer, hanya sebagian kecil saja yang mampu menembusnya. Hambatan pada atmosfer
disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan,
pantulan, dan hamburan. Hamburan adalah pantulan ke segala arah yang
disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya kasar dan bentukannya tidak
menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari
spektrum elektromagnetik yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke
permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak
digunakan adalah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4
mikrometer hingga 0,7 mikrometer.
c. Obyek
Adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam Inderaja (Penginderaan Jauh). Dapat dikatakan juga Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan
jauh seperti atmosfer, biosfer, hidrosfer dan litosfer.Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap.
d. Sensor
Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari
suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan
resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi
2 sebagai berikut.
1) Sensor Fotografik
Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera dengan
menggunakan film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak.
Hasil dari penggunaan sensor fotografik adalah bentuk foto udara.
2) Sensor Elektronik
Sensor elektronik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal
elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X
sampai gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya.
Keluaran dari penggunaan sensor elektrik ini adalah dalam bentuk citra.
e. Wahana
Adalah tempat untuk meletakkan sensor. Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran atau tempat pemantauannya, wahana di angkasa dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Pesawat terbang rendah sampai medium (Low to medium altitude aircraft),
    dengan ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan bumi.
    Citra yang dihasilkan ialah citra foto (foto udara).
2) Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft), dengan ketinggian sekitar 18.000
     meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan yaitu foto udara dan
     multispectral scanners data.
3) Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan
     bumi. Citra yang dihasilkan ialah citra satelit.
f. Citra
Hasil atau keluaran dalam proses Inderaja. Biasanya Hasil berupa foto atau cetakan foto.
g. Pengguna Data (User)
Pengguna data merupakan komponen penting dalam sistem penginderaan jauh. Pengguna dalam sistem ini bisa lembaga atau individu yang berkepentingan memanfaatkan hasil pengindraan jauh..

Sumber:
Endarto, Danang. Sarwono dan Prihadi, Singgih. 2009. Geografi Untuk
      SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Titis Prasongko, Eko dan Hendrawansyah, Rudi. 2009. GEOGRAFI untuk Siswa
      Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliah Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
      Departemen Pendidikan Nasional.

Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA/MA Untuk Kelas XII, Semester 1
      dan Semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan
      Departemen Pendidikan Nasional.