Dalam
olahraga istilah VO2Max tentu bukanlah asing. Apa VO2Max itu? Kenapa atlet
apabila di test VO2Max begitu takut untuk melakukan dan mengetahui hasilnya?.
VO2
max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat
melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan
kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg
berat badan.
Kita
perlu ketahui juga faal dari tubuh manusia. Setiap sel membutuhkan oksigen
untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap
pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot
dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP.
Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sel
otot membutuhkan banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan Oksigen
dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita.
Dengan
mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah
oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja. Makin tinggi jumlah otot yang
dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
Tingkat
Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan
pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan
menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap
suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima.
Cepat
atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas
aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas
maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu,
oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam
melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Dan
semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik
kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan
jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam
liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan
dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet
yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
Sekalipun
memiliki stamina yang istimewa, atlet tetap harus memiliki penguasaan teknik
cabangnya dengan baik. Sebab, dengan teknik yang baik, sang atlet akan efisien
dalam bertarung. Artinya, sekalipun lawannya memiliki stamina yang istimewa,
tetapi teknik pas-pasan, atlet kita yang bakal menang.
Bagaimana mengukur VO2 max ?
Sebagai
pertimbangan dalam mengukur VO2 max adalah tes harus diciptakan demikian rupa
sehingga tekanan pada pasokan oksigen ke otot jantung harus berlangsung
maksimal. Kegiatan fisik yang memenuhi criteria ini harus:
1. melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas yang memenuhi criteria ini adalah lari, bersepeda, mendayung. Cara yang paling umum dilakukan dengan lari di Treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya
2. Lamanya tes harus menjamin terjadinya kerja jantung maksimal. Umumnya berlangsung 6 sampai 12 menit.
1. melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas yang memenuhi criteria ini adalah lari, bersepeda, mendayung. Cara yang paling umum dilakukan dengan lari di Treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya
2. Lamanya tes harus menjamin terjadinya kerja jantung maksimal. Umumnya berlangsung 6 sampai 12 menit.
Salah
satu alat ukur VO2Max adalah metode Cooper Test, metode ini cukup sederhana,
tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar. Yakni atlet melakukan
lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari sepanjang 400 meter. Setelah
waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tersebut dicatat.
Rumus
sederhana untuk mengetahui VO2Maxnya adalah : Jarak yang ditempuh dalam meter –
504.9) / 44.73.
Contoh : Budi melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak yang dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min
Contoh : Budi melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak yang dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min
Tidak ada komentar:
Posting Komentar