Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang
dapat mengkonversi (mengubah) energi angin menjadi energi listrik. Energi angin
memutar tubin angin / kincir angin. Turbin angin yang berputar juga menyebabkan
berputarnya rotor generator karena satu poros sehingga dapat menghasilkan
energi listrik.
Bagian-bagian kincir angin:
1. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas
menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
2. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
3.
Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan
rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah untuk menghasilkan listrik.
4. Brake
4. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena
generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan
menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang
telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang
cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini
dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak
dapat menahan arus yang cukup besar.
5. Low-Speed
Shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
6. Gear Box
Gears
menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan
kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm,
kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin
dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada
kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
7. Generator
Berfungsi mengkonversi
energi putar menjadi energi listrik. Ada berbagai jenis generator yang
dapat digunakan dalam sistem turbin angin, antara lain generator serempak (synchronous
generator), generator tak-serempak (unsynchronous generator), rotor
sangkar maupun rotor belitan ataupun generator magnet permanen.
Penggunaan generator
serempak memudahkan kita untuk mengatur tegangan dan frekuensi keluaran
generator dengan cara mengatur-atur arus medan dari generator. Sayangnya
penggunaan generator serempak jarang diaplikasikan karena biayanya yang mahal,
membutuhkan arus penguat dan membutuhkan sistem kontrol yang rumit.
Generator tak-serempak sering digunakan untuk sistem turbin angin
dan sistem mikrohidro, baik untuk sistem fixed-speed maupun sistem variable
speed.
8.
Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam
(mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan
angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
9. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
10. Wind Vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk
menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
11. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol dan rem.
12. High-Speed Shaft
Drive generator. Poros yang berhubungan langsung dengan rotor generator.
13. Yaw Drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah
angin sebagai perubahan arah angin.
14. Yaw Motor
Kekuatan dari drive yaw.
15. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin
untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti gambar dibawah ini. Setiap
jenis tower memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya, perawatan,
efisiensinya, ataupun dari segi kesusahan dalam pembuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar